BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA
PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
Pendidikan
guru menjadi penentu dalam meningkatkan kualitas bangsa, sehingga proses
pendidikan guru harus dilakukan secara terprogram, sistematis dan sistemik.
Dalam hal ini berarti bahwa dalam mewujudkan generasi yang cerdas dan
berkualitas diperlukan seorang guru yang berkompeten dan mumpuni. Guru yang
berkompeten tentu saja dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan
bermutu. Salah satu program yang dapat membentuk serta memperkuat kompetensi
guru adalah Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Permendiknas No. 7 Tahun 2010 yang
tercantum dalam pasal 1 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Berdasarkan
Permendiknas tersebut maka mahasiswa calon guru diwajibkan untuk melaksanakan
program pengalaman lapangan (PPL) yang diharapkan dapat memberikan pengalaman
mengajar secara nyata kepada calon guru
Program
Pengalaman Lapangan (PPL) harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa SI UPI, baik
mahasiswa yang mengambil program pendidikan maupun nonpendidikan. PPL SI
Kependidikan meruapakan satu program yang dirancang untuk melatih mahasiswa S1
kependidikan UPI agar mereka menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan
terintegrasi, sehingga memiliki kesiapan dalam melaksanakan tugas sebagai guru
yang profesional.
PPL
termasuk ke dalam Mata Kuliah Lapangan Bidang Studi yang berbobot 4 sks, dan
dapat dikontrak oleh mahasiswa setelah mahasiswa tersebut lulus pada semua mata
Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Profesi (MKDP) dan Mata Kuliah Keahlian
Profesi (MKKP). Dengan mengikuti kegiatan PPL diharapkan praktikan dapat
memperoleh banyak pengalaman serta ilmu yang bermanfaat sebagai bekal ketika
nanti terjun dalam dunia pendidikan sebagai seorang guru.
Tujuan
dari PPL S1 kependidikan yaitu memantapkan penguasaan kompetensi akademik,
mengembangkan identitas profesi sebagai pendidik serta memberikan bekal pengalaman
dasar melaksanakan pembelajaran yang mendidik di bawah supervisi yang efektif
dan efektif dari dosen pembimbing dan guru pamong. Melalui PLP pendidikan
diharapkan mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan
akademik sekolah tempat latihan, dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar
keguruan/ kependidikan secara utuh dan terpadu dalam situasi yang sebenarnya
sehingga mahasiswa dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatan
direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
PPL
kependidikan bagi mahasiswa yang terbimbing dengan efektif dapat meningkatkan hardskill maupun softskill secara aplikatif, termasuk di dalamnya kemampuan berpikir
kritis, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Selain itu, PPL S1 kependidikan
adalah sebagai pembelajaran kulmunasi dari rangkaian pembelajaran tatap muka di
kampus, sehingga dapat memperkuat kemampuan akademikny. Hal ini pun harus
dimaknai sebagai suatu proses pembelajaran mahasiswa dalam konteks
mengintegrasikan learning, doing dan reflecting, sehingga dapat menguasai
kompetensi akademik secara utuh bagi mahasiswa S1 kependidikan.
Program
Pengalaman Lapangan (PPL) semester genap tahun 2014/2015 dari Universitas
Pendidikan Indonesia dilaksanakan kurang lebih selama lima bulan terhitung
sejak bulan Januari sampai bulan Juni. Sekolah yang dijadikan tempat PPL oleh
praktikan adalah SMK 45 Lembang.
SMK
45 Lembang berlokasi di Jalan Barulaksana No. 186 Jayagiri Kabupaten Bandung
Barat, di sekolah tersebut terdiri dari 3 jurusan yaitu jurusan administrasi
perhotelan, jurusan bisnis manajemen dan jurusan tata busa kelas, yaitu :
1. Kelas
X yang terdiri dari 6 kelas jurusan
bisnis manajemen, 4 kelas jurusan administrasi perhotelan dan 1 kelas jurusan
tata busana.
2. Kelas
XI yang terdiri dari 7 kelas jurusan bisnis manajemen, 6 kelas jurusan
administrasi perhotelan dan 1 kelas jurusan tata busana
3. Kelas
XII yang terdiri dari 5 kelas jurusan bisnis manajemen, 6 kelas jurusan
administrasi perhotelan dan 1 kelas jurusan tata busana
Dalam kegiatan PPL ini, praktikan
diwajibkan untuk mengikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak
sekolah. Praktikan ikutserta berpartisipasi aktif pada beberapa aktivitas
sekolah secara nyata dan langsung. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PPL tidak
hanya kegiatan belajar dikelas, akan tetapi juga ikut berpartisipasi dalam
kegiatan lain seperti piket umum, piket perpustakaan, upacara bendera,
berpartisipasi dalam kegiatan ujian siswa serta turut berpartisipasi dalam
kegiatan ekstrakulikuler.
Untuk proses mengajar, praktikan
mendapat kesempatan untuk mengajar di kelas XB, XC, XF dan XIIG Bismen dengan
alokasi waktu 3 jam (3 x 40 menit) untuk mata pelajaran strategi
pemasaran, 2 jam (2 x 40 menit) untuk
mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis, dan 2 jam (2 x 40 menit) untuk
mata pelajaran pengantar akuntansi. Praktikan diberi kesempatan mengajar selama
13 jam pelajaran setiap minggunya dalam tiga mata pelajaran.
Berikut adalah jadwal kegiatan
mingguan praktikan selama mengikuti kegiatan PPL di SMK 45 Lembang :
No.
|
Hari/
waktu
|
Kegaiatan
|
Tempat
|
1
|
Senin
a.
06.30-07.30
b.
10.10-11.30
c.
11.30-12.50
|
a.
Upacara Bendera
b.
Mengajar
c.
Mengajar
|
a.
Lapangan upacara
b.
Kelas XIG Bismen
c.
Kelas XB Bismen
|
2
|
Selasa
a.
06.30-08.30
b.
06.30-10.50
c.10.50-
selesai
|
a.
Mengajar
b.
Piket Umum
c.
Piket Perpustakaan
|
a.
Kelas XC Bismen
b.
Meja piket umum
c.
Perpustakaan
|
3
|
Sabtu
a.
08.30-10.50
b.
11.30-12.30
|
a.
Mengajar
b.
Mengajar
|
a.
Kelas XB Bismen
b.
Kelas XF Bismen
|
Dalam pelaksanaan kegiatan PPL ini, tidak
terlepas dari bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing lapangan dan dosen
luar biasa. Namun dalam pelaksanaanya praktikan masih mengalami beberapa
kesulitan dan hambatan sebagai berikut :
A.
Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran adalah suatu acuan untuk merencanakan dan melaksanakan
program pembelajaran yang bertujuan menjadikan peserta didik mampu
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar yang
ditetapkan dengan mengintegrasikan life
skill (kecakapan hidup). Secara garis besar RPP memuat tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode dan pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran. RPP merupakan sebuah rencana pembelajaran sehingga penyusunannya
harus dilakukan sebelum penampilan dikelas.
Setiap
praktikan diwajibkan membuat RPP sebelum mengajar dikelas, RPP tersebut
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen luar biasa. dalam penyusunan RPP
ini, praktikan dibimbing serta diarahkan oleh dosen dalam penyusunan RPP yang
baik dan benar. Setiap praktikan harus berpedoman pada program pengajaran
setiap program diklat (bidang studi) serta kalender akademik.
Secara
garis besar praktikan dapat menyusun RPP dengan baik. Tetapi ada kalanya muncul
berbagai masalah yang dapat menjadi hambatan dalam penyusunan RPP. Adapun
masalah yang muncul pada penyusunan RPP selama PPL di SMK 45 Lembang, antara
lain :
1. Adanya
kesulitan dalam memperoleh kalender pendidikan sebagai pedoman dalam penyusunan
prota dan promes
2. Adanya
kesulitan dalam memperoleh silabus sebagai pedoman dalam penyusunan RPP
3. Pada
penyusunan pertama, masih terdapat beberapa kekurangan terkait dengan redaksi
dalam penyusunan RPP
4. Adanya
kesulitan menyusun soal-soal yang relevan dengan indikator dan kurangnya
variasi butir soal.
5. Adanya
kesulitan dalam pemilihan media pembelajaran yang dapat menarik minat serta
motivasi siswa dalam kegiatan belajar
6. Adanya
kesulitan dalam penentuan evaluasi dan hasil belajar siswa
B.
Proses
Penyampaian
Proses penampilan mengajar dalam kelas merupakan hal paling
utama dalam kegiatan Program pengalaman lapangan ini. Dalam kegiatan ini
terjadi interaksi antara guru dan murid, seorang guru harus mampu menguasai
peserta didik, kelas, serta mampu menyampaikan materi yang diajarkan sehingga
murid dapat memahami materi yang diajarkan.
Pada saat proses penampilan berlangsung, kegiatan dikelas
harus sesuai dengan yang tercantum pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Akan
tetapi pada kenyataannya, terkadang terjadi penyimpangan/tidak sesuai dengan
rencana yang telah disusun pada RPP tersebut.
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung, diantaranya:
1. Pada penampilan pertama praktikan
belum bisa menguasai kelas sepenuhnya
2. Praktikan mengalami kesulitan dalam
penguasaan materi dan penyampaian bahan pelajaran. Terkadang praktikan
kesulitan dalam memilih kata-kata yang dapat dimengerti oleh siswa untuk
menjelaskan materi pelajaran.
3. Terkadang terjadi ketidaksesuaian
pengimplementasian RPP pada kegiatan pembelajaran karena skenario yang sudah
dibuat tidak sesuai dengan kondisi siswa.
4. Terkadang mengalami kesulitan dalam
peminjaman infokus sebagai media pembelajaran.
C.
Bimbingan
Belajar
Bimbingan
belajar/ ekstrakulikuler adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan diluar jam
sekolah. Bimbingan belajar bertujuan supaya praktikan mendalami dan memahami
berbagai hal yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa, sedangkan kegiatan
ekstrakulikuler bertujuan supaya praktikan mempunyai pengalaman tambahan diluar
kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan ekstrakulikuler ditujukan untuk
pengembangan bakat dan minat siswa untuk memantapkan pembentukan kepribadian
peserta didik.
Kegiatan
ekstrakulikuler yang terdapat di SMK 45 Lembang meliputi :
1.
Osis
|
7.
Pasjapara
|
2.
Rohis
|
8.
Lingkung Seni
|
3.
Pramuka
|
9.
Pers
|
4.
Paduan Suara
|
10.
Olahraga
|
5.
Marching Band
|
|
6.
Tari
|
|
Kegiatan
yang praktikan ikuti adalah pramuka, tetapi praktikan hanya terlibat pada saat
kegiatan camping sebagai pemandu.
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakulikuler wajib yang harus diikuiti oleh
seluruh siswa dan dilaksanakan setiap hari jum’at. Kegiatan Pramuka biasanya
dilakukan di lapangan atau di dalam kelas ketika ada penyampaian materi.
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih jiwa kepemimpinan, kemandirian dan jiwa
berani siswa.
Permasalahan
yang timbul berkaitan dengan kegiatan ekstrakulikuler adalah :
1. Dalam
kegiatan pramuka praktikan masih kesulitan dalam bersosialisasi dengan peserta
baik dari pihak guru, tamu undangan ataupun siswa.
2. Praktikan
memiliki keterbatasan pengetahuan tentang kepramukaan
D.
Partisipasi
dalam Kehidupan Sekolah
Selama
kegiatan PPL di SMK 45 Lembang selain disamping mengajar, praktikan dituntut
untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolah seperti bersosialisasi
dengan Kepala Sekolah, Staf Pengajar, Staf Tata Usaha serta hubungan dengan
siswa. Para pratikan sebagai calon tenaga pendidik berperan serta aktif dalam
berbagai aktifitas yang ada di sekolah, diantaranya:
1. Mengikuti upacara bendera
2. Melaksanakan piket KBM
Pelaksanaan piket KBM dimaksudkan
sebagai upaya dalam menunjang terlaksananya kegiatan belajar di sekolah dengan
lancar. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh petugas piket, diantaranya :
a. Mengontrol kehadiran guru dan siswa
b. Melayani pembuatan surat izin masuk
untuk siswa yang datang terlambat maupun siswa yang izin memakai jaket didalam
kelas serta surat izin keluar bagi siswa yang sakit atau memiliki keperluan
lain.
c. Menerima tamu yang memiliki
kepentingan di sekolah.
d. Memberikan tugas dan mengawasi siswa
bila guru mata pelajaran tersebut berhalangan hadir.
3. Melaksanakan Piket Perpustakaan
Beberapa
tugas yang harus dilakukan oleh petugas piket, diantaranya:
a. Melayani peminjaman dan pengembalian
buku perpustakaan
b. Melayani peminjaman dan pengembalian
infokus
c. Merapihkan dan membersihkan rak buku
perpustakaan
Permasalahan
yang dialami praktikan dalam kegiatan tersebut yaitu :
1. Kesulitan
dalam menghafal nama-nama guru dan para staff TU
2. Kesulitan
dalam menghadapi siswa yang keluar disaat jam pelajaran berlangsung
E.
Proses
Bimbingan
1. Bimbingan
dengan dosen pembimbing PPL
Dosen
pembimbing PPL adalah dosen UPI yang mendapat tugas dari prodi/ jurusan melalui
fakultasnya untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan PPL bagi mahasiswa yang
menjadi tanggung jawabnya. Dosen pembimbing PPL berperan penting untuk
memberikan bimbingan terkait kegiatan PPL secara intensif dan memberikan
masukan yang positif kepada mahasiswa yang menjadi tanggung jawabnya. Dosen
pembimbing PPL parktikan yaitu Bapak M. Arief Ramdhany, S.S, S.Pd, M.Pd. Proses
bimbingan dilakukan tiga kali selama pelaksanaan PPL, yaitu pada saat
pemberitahuan jadwal penerimaan PPL, konsultasi mengenai administrasi
pembelajaran dan konsultasi terkait laporan dan pelaksanaan ujian PPL. Dalam
pelaksanaan proses bimbingan ada beberapa kendala dan hambatan yang dihadapi
oleh praktikan, yaitu kesulitan dalam menemui dosen pembimbing PPL sehingga
proses bimbingan sedikit terhambat, tetapi secara keseluruhan sudah berjalan
dengan cukup baik.
2. Bimbingan
dengan koordinator guru pamong
Koordinator
guru pamong memiliki wewenang untuk mengkoordinir dan mengevaluasi seluruh
kegiatan PPL di sekolah serta memberikan acuan dan bimbingan dalam melakukan
setiap aktivitas yang dilakukan selama kegiatan PPL.Koordinator guru pamong di
SMK 45 Lembang yaitu Ibu Euis wati, S.Pd. Dalam hal ini tidak ada kendala yang
berarti dalam proses bimbingan dengan kooridnator guru pamong karena semua
masalah dapat dikomunikasikan dengan baik pada saat kegiatan evaluasi yang
dilakukan setiap hari senin.
3. Bimbingan
dengan guru pamong
Guru pamong adalah guru
di sekolah yang bertanggung jawab memberikan bimbingan serta arahan kepada
praktikan dalam pelaksanaan PPL. Bimbingan dengan dosen luar biasa berupa kegiatan konsultasi
masalah-masalah yang dihadapi oleh praktikan, seperti:
a. Bimbingan terkait penyusunan prota,
promes dan RPP
b. Konsultasi terkait kondisi dan
situasi siswa di kelas
c. Konsultasi terkait pembuatan soal
Dalam pelaksanaanya proses bimbingan dapat berjalan dengan
baik, tetapi ada sedikit kendala karena guru pamong dalam hal ini tidak
mengajar pengantar akuntansi sehingga untuk konsultasi terkait mata pelajaran
pengantar akuntansi dilakukan kepada guru mata pelajaran pengantar akuntansi
yaitu Ibu Cucu Amanah, S.Pd
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG
DIALAMI
Banyak faktor yang menyebabkan
timbulnya masalah dalam proses pelaksanaan PPL. Faktor-faktor tersebut
dikarenakan adanya keterbatasan kapasitas praktikan dan resources yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Berikut adalah
beberapa penyebab masalah yang dialami oleh praktikan, diantaranya :
A.
Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pembelajaran
merupakan suatu susunan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Penyusunan rumusan tujuan pembelajaran,
penjabaran indikator, dan menentukan materi yang akan disampaikan dalam setiap
materi disusun terlebih dahulu dalam suatu silabus yang telah disesuaikan
dengan program tahunan maupun program semester yang telah dibuat oleh guru.
Setelah ketiga aspek tersebut dijabarkan dalam silabus, maka tahap selanjutnya
adalah menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam setiap kegiatan
pembelajaran dikelas dalam suatu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam penyusunan RPP, disebabkan oleh beberapa faktor sebagai
berikut :
1. Praktikan
masih belum menguasai dalam penyusunan RPP
2. Praktikan
masih kurang mampu dalam pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa
3. Keterbatasan
praktikan dalam menyusun dan memilih soal-soal yang berbobot dan sesuai dengan
indikator
B.
Proses
Penyampaian
Faktor penyebab dari masalah-masalah yang dialami praktikan
selama proses penampilan di kelas diantaranya:
1. Masih merasa tegang ketika mengajar
di depan siswa pada pertemuan pertama
2. Belum memahami situasi, kondisi dan
karakter siswa yang sebenarnya untuk menentukan pendekatan metode apa yang
cocok untuk digunakan di kelas agar proses belajar mengajar bisa berjalan
optimal.
3. Keterbatasan jumlah infokus sehingga
terkadang kesulitan untuk meminjam infokus.
4. Waktu yang tersedia untuk
menyampaikan materimenjadi berkurang karena banyak siswa yang belum masuk
ketika jam pelajaran dimulai, praktikan seringkali harus menegur siswa yang
tidak memperhatikan, banyaknya siswa yang silih berganti ijin keluar kelas
sehingga praktikan mengulang-materi yang disampaikan dan aktifnya siswa
bertanya tentang sesuatu hal yang tidak berhubungan dengan materi yang
dijelaskan
C.
Bimbingan
Belajar
Dalam
pelaksanaan kegiatan pramuka sebenarnya tidak ada kesulitan terlalu besar yang
dihadapi praktikan, tetapi ada beberapa faktor yang menimbulkan sedikit
kesulitan yaitu :
1. Praktikan
masih merasa canggung untuk bersosialisasi dengan seluruh peserta
2. Keterbatasan
pengetahuan tentang kepramukaan praktikan
D.
Partisipasi
dalam Kehidupan Sekolah
Praktikan tidak mengalami kesulitan
yang terlalu besar dalam hal partisipasi dengan lingkungan sekolah seperti
kegiatan piket, upacara, mengajar, dan sebagainya. Hal ini, tercapai karena
adanya kerja sama, bantuan dan dorongan dari pihak sekolah. Pengaturan jadwal
yang tepat untuk setiap praktikan sangat membantu dalam melaksanakan setiap
kegiatannya dengan baik, sehingga praktikan dapat mengikuti dan berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah. Beberapa faktor yang menyebabkan permasalahan dalam
partisipasi kegiatan di sekolah yaitu:
1. Keterbatasan kemampuan menghafal
nama-nama guru dan staff TU
2. Praktikan kurang tegas dalam menegur
siswa yang keluar di jam pelajaran
E.
Proses
Bimbingan
Pelaksanaan dalam
proses bimbingan baik itu dengan guru pamong, dosen pembimbing dan koordinator
guru pamong tidak mengalami hambatan yang berarti, sehingga proses komunikasi
tetap terjalin. Praktikan selalu berkonsultasi terlebih dahulu sebelum masuk
kelas, hal-hal yang dikonsultasikan yaitu materi yang akan diajarkan serta
metode pengajaran yang akan digunakan di dalam kelas. Selain itu, praktikan
juga selalu memberikan laporan setelah mengajar dikelas seperti melaporkan
kondisi kelas selama proses belajar. Adapun jika terdapat permasalahan dalam
proses bimbingan dengan dosen pembimbing dan guru pamong terletak pada
penyesuaian jadwal waktu pertemuan untuk konsultasi.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
Setelah praktikan mengidentifikasi
masalah dan faktor penyebabnya, maka berbagai upaya dilakukan untuk
menanggulangi permasalahan. Dalam upaya menanggulangi permasalahan, praktikan
melakukan segala upaya secara maksimal dan optimal walaupun pada pelaksanaannya
masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki. Berikut upaya yang praktikan
lakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi :
A.
Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Berkaitan dengan masalah yang dialami praktikan dalam
penyusunan RPP, maka praktikan berupaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
dalam penulisan dan penyusunan RPP. Adapun usaha-usaha yang dilakukan praktikan
antara lain :
1. Selalu berkonsultasi dengan dosen
luar biasa mengenai format RPP menurut kurikulum baru.
2. Praktikan berusaha membuat RPP
dengan baik dengan mempelajari kembali teori yang berkaitan
dengan perencanaan pembelajaran serta mendiskusikannya dengan orang-orang yang
telah memiliki kompetensi dibidang pendidikan khususnya seperti melakukan
konsultasi langsung dengan guru pamong berkenaan dengan indikator, tujuan
pembelajaran dan lembar informasi sehingga praktikan dapat
mengimplementasikannya sesuai dengan RPP yang disusun.
3. Melakukan pendekatan kepada siswa
untuk mengetahui pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan kondisi dan
situasi siswa
4. Berdiskusi dengan rekan-rekan PPL
sejurusan, terutama untuk membahas penyusunan RPP.
5. Dalam penyusunan RPP pertama
dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk penyusunan RPP selanjutnya agar
tidak terjadi kesalahan dan sesuai dengan kenyataan pada saat melakukan proses
belajar mengajar di kelas.
Dalam penyampaian materi, pemilihan metode dan media
pembelajaran yang digunakan praktikan terlebih dahulu berkonsultasi dengan
dosen luar biasa. Pemilihan metode dan media tersebut diusahakan relevan dengan
materi yang diajarkan serta berupaya dapat menarik minat siswa.
B.
Proses
Penyampaian
Masalah saat
proses penampilan merupakan masalah yang paling dominan, mengingat proses
penampilan memakan waktu yang lebih banyak dibandingkan kegiatan lain. Dalam
upaya menanggulangi masalah yang dihadapi pada saat proses penampilan biasanya
praktikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen luar biasa. Beberapa upaya
yang dilakukan praktikan dalam menanggulangi masalah pada proses penampilan,
diantaranya:
1. Berkonsultasi
dengan guru pamong mengenai bagaimana cara mengatasi dan memahami situasi dan
kondisi siswa
2. Mencoba
mendekati siswa secara personal dan lebih memperhatikan mereka sehingga mereka
dapat lebih menghargai praktikan.
3. Selalu
mengingatkan siswa akan tugas-tugas yang diberikan pada siswa setiap kali tatap
muka serta memperingati bahwa tugas yang diberikan berpengaruh terhadap nilai.
4. Menegur
siswa yang tidak memperhatikan secara baik-baik serta memberikan perhatian
khusus pada siswa tersebut.
5. Berusaha
membuat siswa lebih aktif dalam menyelesaikan permasalahan materi seperti
soal-soal latihan.
6. Meluangkan
waktu yang lebih untuk membaca dan memahami materi pelajaran sebelum mengajar
di kelas
7. Berusaha
selalu intropeksi diri sebagai bahan evaluasi terhadap pembelajaran yang
dilakukan di kelas
8. Menerima
saran dan masukan baik dari guru ataupun siswa terkait penampilan mengajar di
kelas.
C.
Bimbingan
Belajar
Upaya
penanggulangan masalah dalam kegiatan ekstrakulikuler diantaranya memperluas
pengetahuan praktikan tentang materi kepramukaan dengan membaca buku atau
mencari informasi dari internat, serta berusaha bersosialisasi dengan baik
kepada seluruh peserta pramuka agar terjalin kerjasama yang baik diantara
seluruh pihak.
D.
Partisipasi
dalam Kehidupan Sekolah
Upaya penanggulangan
masalah dalam partisipasi kehidupan sekolah diantaranya yaitu melakukan
komunikasi yang baik dengan para guru dan staff sehingga akan terjalin hubungan
silaturahmi serta lebih mudah menghafal nama-nama guru dan staff, sedangkan
untuk siswa yang sering keluar, praktikan harus lebih tegas sehingga siswa
merasa jera dan segan kepada praktikan.
E.
Proses
Bimbingan
Upaya penanggulangan
masalah dalam proses bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbing yaitu tetap
terjalin komunikasi yang baik. Proses bimbingan dapat tetap dilakukan walaupun
tidak bertatap muka langsung, karena banyaknya cara untuk berkomunikasi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Setelah
pemaparan terkait masalah, faktor-faktor yang menyebabkan serta upaya
penanggulangan masalah diatas maka praktikan dapat menyimpulkan :
1. Program
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib bagi
mahasiswa kependidikan S1 yang merupakan sarana pembelajaran yang efektif untuk
dapat mengimplementasikan seluruh kegiatan mengajar sebagai bekal ketika
menjadi guru.
2. Banyak
manfaat yang diperoleh selama kagiatan PPL di SMK 45 Lembang yang berupa
pengalaman mengenai bagaimana cara mengatasi siswa di kelas, menyusun
administrasi pendidikan yang baik serta dapat berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan sekolah. Masalah-masalah yang dihadapi praktikan, menjadikan praktikan
lebih mengerti dan memahami tentang dunia pendidikan khususnya di sekolah.
3. Tujuan
dari PPL S1 kependidikan yaitu memantapkan penguasaan kompetensi akademik,
mengembangkan identitas profesi sebagai pendidik serta memberikan bekal
pengalaman dasar melaksanakan pembelajaran yang mendidik di bawah supervisi
yang efektif dan efektif dari dosen pembimbing dan guru pamong.
4. Kesulitan
yang dihadapi praktikan dalam hal penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah pemilihan metode yang tepat untuk pembelajaran, media yang digunakan
serta pengalokasian waktu yang efektif. Semuanya itu dapat diatasi dengan cara
banyak melakukan bimbingan dan konsultasi dengan guru pamong.
5. Dalam
hal proses penampilan di kelas pun, baik itu kesulitan dalam mengkondisikan
kelas maupun memanfaatkan waktu yang tersedia.
B.
Saran
Manusia-manusia yang
kompeten dalam dunia pendidikan adalah mereka yang dididik dan dilatih untuk
memahami ilmu pendidikan, bukan ilmu yang disampaikan dalam proses pendidikan.
Maka dari itu, diharapkan pendidikan hanya dikelola oleh manusia-manusia
tersebut, karena ini adalah dunia pendidikan, bukan dunia politik, bukan dunia
ekonomi ataupun yang lainnya. Adapun saran dari praktikan meliputi saran untuk
beberapa pihak yaitu:
1. Bagi
Universitas Pendidikan Indonesia
Dengan adanya program PPL ini
diharapkan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu unversitas
pendidikan yang mencetak generasi pendidik dapat melaksanakan program ini
secara berkelanjutan dengan program-program yang lebih baik ke depannya agar
mahasiswa khususnya di bidang pendidikan mampu menjadi seorang pendidik yang
profesionalime dan berkompeten di dunia pendidikan. Agar dapat berjalan dengan
baik diperlukan kerjasama yang baik antara pihak UPI khususnya Divisi P2JK
dengan pihak sekolah dan diperlukan adanya pengawasan yang intensif selama
praktik PPL.
2. Bagi
pihak Sekolah
Diharapkan
sekolah yang menjadi ke depannya menjadi SMK yang lebih baik, mewujudkan visi
dan misi sekolah dan menjadi sekolah yang berkualitas. Di harapkan sekolah
terus bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia dalam melaksanakan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang terus mengalami perbaikan setiap
tahunnya. Mengadakan diskusi yang cukup sering tentang proses pembelajaran dan
masalah pendidikan lainnya dengan mahasiswa praktikan PPL untuk menciptakan
proses pembelajaran yang lebih baik lagi bagi para mahasiswa praktikan.
3. Bagi
para pembimbing
Dengan adanya kekurangan diharapkan
para pembimbing selalu memberikan saran dan masukan yang membangun bagi
praktikan khususnya dan bagi mahasiswa PPL pada umumnya. Disadari bahwa
keberadaan pembimbing ini sangat penting bagi keberlangsungan PPL dan proses
pembelajaran praktikan dalam mata kuliah ini.
4. Bagi
praktikan
Dengan kegiatan PPL ini diharapakan
praktikan mendapat segudang ilmu dan pengalaman yang di dapatnya sehingga ke
depannya praktikan mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat selama PPL
dengan kehidupan kelak ketika praktikan menjadi benar-benar seorang guru.
5. Bagi
pembaca
Bagi pembaca diharapkan mampu
memahami dan mengerti tujuan dari kegiatan PPL ini. Semoga penulisan laporan
ini dapat berguna bagi para pembaca yang berkaitan dengan kegiatan PPL ini
maupun sebagai pembelajaran bagaimana menjadi seorang pendidik yang
profesionalisme dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Akademik UPI. (2015). Panduan Program
Pengalaman Lapangan (PPL). Bandung: UPI
Direktorat
Akademik UPI. (2011). Pedoman Akademik
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar